Mengapa Harga Ruko di Kompleks Perumahan Bisa Stagnan?

0
445
Mengapa Harga Ruko di Kompleks Perumahan Bisa Stagnan?
Mengapa Harga Ruko di Kompleks Perumahan Bisa Stagnan?

Mengapa Harga Ruko di Kompleks Perumahan Bisa Stagnan?

Estimasi harga ruko (tidak hanya untuk ruko) yang relatif stagnan bisa disebabkan beberapa faktor. Pertama, kondisi ekonomi pada masa pemulihan, sehingga permintaan terhadap ruko belum terlalu meningkat. Kedua, persaingan di pasar dengan kelebihan pasokan ruko membuat harga sulit naik, terlebih jika ada persaingan antara ruko baru dari developer dan ruko second yang jumlahnya masih banyak, sehingga meskipun kondisinya sama-sama belum perlu renovasi, masih bagus, tetap terpengaruh. Semua faktor ini bersama-sama dapat menyebabkan stagnasi harga properti. Berikut lebih jelasnya.

  • Kondisi Ekonomi yang Relatif Belum Membaik

Kondisi ekonomi secara umum memiliki dampak besar terhadap harga properti, termasuk ruko. Ketika ekonomi sedang lesu, mengalami ketidakpastian, atau sedang masa pemulihan, hal ini bisa membuat investor ragu untuk membeli atau mengembangkan properti. Berikut beberapa hubungan kondisi ekonomi mempengaruhi harga ruko:

  1. Penurunan Daya Beli Masyarakat: Saat ekonomi kurang baik, daya beli masyarakat menurun. Hal ini berdampak pada bisnis yang mungkin menyewa ruko, karena penurunan penjualan dan pendapatan. Akibatnya, permintaan terhadap ruko menurun, sehingga harga juga cenderung stagnan atau bahkan turun.
  2. Keterbatasan Akses Pembiayaan: Bank dan lembaga keuangan umumnya akan lebih ketat dalam memberikan pinjaman selama masa ekonomi yang belum membaik. Investor dan pebisnis mungkin kesulitan mendapatkan pembiayaan untuk membeli atau merenovasi ruko, sehingga permintaan terhadap ruko menurun.
  3. Penurunan Aktivitas Investasi: Investor cenderung lebih berhati-hati selama masa ekonomi yang belum membaik. Mereka mungkin memilih untuk menunggu kondisi ekonomi membaik sebelum berinvestasi dalam properti, termasuk ruko.
  4. Peningkatan Risiko Bisnis: Ketidakpastian ekonomi meningkatkan risiko bisnis. Banyak pengusaha yang mungkin menunda ekspansi atau membuka usaha baru di ruko karena takut tidak mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.
  • Persaingan yang Tinggi

Persaingan yang tinggi di pasar properti juga bisa menjadi penyebab harga tidak naik. Jika ada terlalu banyak ruko di area tertentu, harga bisa stagnan atau bahkan turun. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Kelebihan Pasokan: Ketika jumlah ruko yang tersedia di pasar melebihi permintaan, harga cenderung stagnan atau turun. Kelebihan pasokan ini membuat pemilik ruko harus bersaing lebih ketat untuk menarik penyewa atau pembeli, seringkali dengan menurunkan harga sewa atau jual.
  2. Penawaran Promosi: Dalam situasi persaingan tinggi, pemilik ruko mungkin menawarkan berbagai promosi atau diskon untuk menarik penyewa. Ini bisa menciptakan tekanan harga ke bawah, karena penyewa memiliki banyak pilihan dan dapat memilih ruko dengan penawaran terbaik. Persaingan tidak hanya terjadi untuk properti yang sama-sama second, namun juga untuk properti baru yang masih dijual developer.
  3. Kualitas dan Fasilitas: Jika ruko-ruko di area tersebut menawarkan kualitas dan fasilitas yang serupa, sulit bagi pemilik ruko untuk menaikkan harga. Penyewa akan memilih ruko dengan harga terbaik yang menawarkan fasilitas serupa.
  4. Lokasi yang Sama: Ruko yang berdekatan sering kali menawarkan aksesibilitas dan visibilitas yang sama. Ketika ada banyak ruko di lokasi yang sama, sulit untuk membuat satu ruko terlihat lebih menarik dibanding yang lain, sehingga harga tetap stagnan.
  5. Faktor Lingkungan: Persaingan juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jika lingkungan sekitar tidak berkembang atau tidak menarik bagi bisnis baru, permintaan terhadap ruko juga akan tetap rendah.
  • Persaingan Antara Harga Developer dan Harga Second

Selain faktor-faktor di atas, persaingan antara harga ruko yang dijual oleh developer dan harga ruko second juga memainkan peran penting terhadap pengaruhnya terhadap harga penawaran jual.

  1. Harga Developer: Developer biasanya menawarkan ruko baru dengan harga yang kompetitif, sering kali disertai dengan berbagai fasilitas dan kemudahan pembayaran. Ruko baru ini biasanya menarik bagi pembeli yang mencari properti yang siap pakai tanpa perlu renovasi.
  2. Harga Second: Ruko second, atau ruko bekas, sering kali dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan ruko baru dari developer. Untuk lokasi yang sama, misalnya kompleks perumahan, ini juga berkaitan dengan jumlah pasokan. Terlebih jika kondisi ruko second mungkin memerlukan renovasi atau perbaikan, yang bisa menjadi pertimbangan bagi calon pembeli.
  3. Faktor Kepercayaan dan Garansi: Developer biasanya memberikan garansi dan layanan purna jual yang baik, yang bisa menjadi nilai tambah bagi pembeli. Ruko second mungkin tidak menawarkan garansi semacam ini, sehingga menurunkan daya tariknya.
  4. Pembiayaan: Pembiayaan untuk ruko baru dari developer sering kali lebih mudah didapatkan karena developer bekerja sama dengan bank untuk menawarkan berbagai skema pembiayaan. Pembiayaan untuk ruko second mungkin lebih sulit dan memerlukan proses yang lebih rumit.

Demikian penjelasan “Mengapa Harga Ruko di Kompleks Perumahan Bisa Stagnan?”

 

Semoga bermanfaat!

Salam,

Asti Widyahari
Property Valuer & Advisor

 

Baca lebih lanjut tentang Peran Profesi Penilai dalam Transaksi Properti di sini. 

LEAVE A REPLY