Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan/bidang tanah yang dikuasai.
Butuh Panduan Lengkap tentang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)?
Jika Anda ingin memahami konsep KDB dan cara menghitungnya dengan mudah, e-book kami adalah solusinya!
Dapatkan panduan praktis dari Koefisien Dasar Bangunan: 50 Soal dan Pembahasan Lengkap.
Pesan sekarang dan pelajari KDB dengan mudah!
Persyaratan dalam izin pemanfaatan ruang terdiri dari berberapa hal, diantaranya:
- Garis Sempadan Bangunan (GSB)
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
- Koefisien Dasar Hijau (KDH)
- Koefisien Tapak Basement (KTB)
- Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) dan
- Kepadatan Bangunan.
Umumnya 4 informasi persyaratan yang ada adalah KDB, KLB, Tipe Bangunan, dan Tinggi Bangunan.
Sekarang, mari kita bahas lebih mendalam mengenai KDB atau Koefisien Dasar Bangunan.
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan/bidang tanah yang dikuasai.
Contoh:
Anda memiliki tanah/bidang seluas 10.000 m2
KDB ditetapkan sebesar 50%
Maka, luas total lantai dasar bangunan yang dapat dibangun di atas lahan adalah
= KDB x Luas total tanah
= 50% x 10.000 m2
= 5.000 m2.
Perlu diketahui bahwa KDB di suatu wilayah atau bahkan di kawasan yang sama dapat berbeda-beda. Tujuannya tergantung dari sasaran tiap wilayah/kawasan itu sendiri misalnya apakah ingin mendapatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih luas, menjaga resapan air, atau menjaga batas ketinggian bangunan maksimal.
Untuk lebih tepatnya, berdasarkan Lampiran I Permen ATR/BPN No. 17 tahun 2017, perhitungan KDB memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
Pelajari KDB Secara Mendalam dan Praktis!
Tidak hanya sekadar teori, e-book Koefisien Dasar Bangunan: 50 Soal dan Pembahasan Lengkap dirancang untuk membantu Anda:
- Memahami dasar konsep KDB.
- Menguasai perhitungan KDB dengan soal-soal praktis.
- Siap menghadapi kebutuhan akademik atau profesional.
- Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang KDB. Pesan sekarang!
- Perhitungan luas lantai bangunan adalah jumlah luas lantai yang diperhitungkan sampai batas dinding terluar;
- Luas lantai ruangan beratap yang sisi-sisinya dibatasi oleh dinding yang tingginya lebih dari 1,20 m di atas lantai ruangan tersebut dihitung penuh 100%;
- Luas lantai ruangan beratap yang bersifat terbuka atau yang sisisisinya dibatasi oleh dinding tidak lebih dari 1,20 m di atas lantai ruangan dihitung 50%, selama tidak melebihi 10% dari luas denah yang diperhitungkan sesuai dengan KDB yang ditetapkan;
- Teras tidak beratap yang mempunyai tinggi dinding tidak lebih dari 1,20 m di atas lantai teras tidak diperhitungkan sebagai luas lantai;
- Dalam perhitungan KDB luas tapak yang diperhitungkan adalah yang dibelakang GSJ;
- Untuk pembangunan yang berskala kawasan (superblock), perhitungan KDB adalah dihitung terhadap total seluruh lantai dasar bangunan dalam kawasan tersebut terhadap total keseluruhan luas kawasan.
Perlu diingat terutama untuk penilaian dan studi, adalah ketika melakukan perhitungan KDB, perhatikan pula koefisien-koefisien lainnya secara matematis. Selain itu, Penilai ketika melakukan penilaian ataupun studi Pemanfaatan Tertinggi dan Terbaik (HBU) sering melakukan perhitungan pemanfaatan ruang seperti ini dan juga disandingkan dengan Market Analysis.
Sebagai contoh, apakah misalnya KDB maksimal dengan tidak maksimal akan lebih menguntungkan yang maksimal? Secara umum benar demikian, namun diingat perlu dicross-check juga dengan kondisi market properti yang bersangkutan. Hal ini sebenarnya sangat jarang ditemukan, karena pengembangan akan cenderung dilakukan dengan memaksimalkan KDB dan lebih memilih untuk mengadjust pada komponen lainnya.
Semoga bermanfaat!
-Asti Widyahari-
Property Valuer & Advisor
Lulusan S1 dan S2 Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB.
Tingkatkan Pemahaman Anda Tentang KDB Hari Ini!
Dengan e-book Koefisien Dasar Bangunan: 50 Soal dan Pembahasan Lengkap, Anda akan:
- Mendapatkan penjelasan sederhana namun mendalam tentang KDB.
- Berlatih dengan 50 soal terstruktur dari dasar hingga lanjutan.
- Menjadi lebih percaya diri dalam memahami dan mengaplikasikan konsep KDB.
Dapatkan e-book ini sekarang dan kuasai KDB dengan mudah!
Telah Terbit! Buku Digital Koefisien Dasar Bangunan (KDB) (klik di sini)
Sudah baca mengenai KLB? Baca di sini ya:
- Perbedaan dan Hubungan antara KDB dan KLB
- Koefisien Lantai Bangunan.
- Cara Membaca Informasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan Ilustrasi
Video singkat tentang KDB, KLB, dll di:
MENGHITUNG KDB, KLB, KDH, & KB – Singkat, Jelas, Padat (SLIDE).
Penilaian.id oleh Asti Widyahari
Property Valuer & Advisor
Asti Widyahari is an experienced property valuer and advisor based in Jakarta, Indonesia, with extensive expertise in property valuation and property consultancy. She is the founder of Penilaian.id and CekNilai.id. Asti is also an active speaker at international conferences, promoting the property valuation profession and professional development in the sector.
Tentang Asti Widyahari
Asti Widyahari adalah Penilai dan Advisor Properti berpengalaman yang berbasis di Jakarta, Indonesia, dengan keahlian dalam penilaian properti dan konsultasi properti. Ia adalah pendiri Penilaian.id dan CekNilai.id. Asti juga aktif sebagai pembicara di konferensi internasional, mempromosikan profesi Penilai dan pengembangan profesional di sektor ini.
Web yang sangat membantu,
penjelasannya singkat namun padat akan informasi
Terimakasih
semoga semangat untuk selalu bermanfaat ke sesama…
Terima kasih atas apresiasinya. Senang bisa membantu.
Salam, Asti.
Bagaimana apabila di peraturan daerah yang sudah dipublikasi belum mencantumkan ketentuan seperti KLB, KDB, KKB, dan GSB? bagaimana untuk menentukan acuannya?
Halo! Bila belum diperoleh peraturan detail seperti yang dimaksud, umumnya melihat pada RTRW dan kecenderungan pembangunan sekitar lokasi atau jika ingin lebih detail, dapat berkonsultasi dengan Dinas Tata Kota/Tata Ruang daerah setempat. Salam, Asti.