Cara Membaca Informasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan Ilustrasi

0
9533

Cara Membaca Informasi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang).

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah dokumen rencana yang terperinci mengenai tata ruang wilayah tingkat kecamatan. RDTR juga dilengkapi dengan Peraturan Zonasi (PZ) yang mengatur pemanfaatan ruang untuk setiap zona peruntukan tata ruang.

Untuk wilayah DKI Jakarta, tersedia website jakartasatu.jakarta.go.id yang memberikan informasi mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sesuai dengan Peraturan Gubernur (PERGUB) Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Tampilan Website jakartasatu.jakarta.go.id
Tampilan Website jakartasatu.jakarta.go.id

Berikut cara membaca Informasi RDTR tersebut:

Contoh:

Contoh Informasi RDTR
Contoh Informasi RDTR

Misal kita pilih lokasi tersebut untuk kita ketahui mengenai ketentuan intensitas pengembangan, ternyata informasi/ketentuannya adalah sebagai berikut:

 

📐 Bingung dengan Perhitungan KDB dan KLB? Kami Punya Solusinya!
Memahami informasi dari RDTR seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah langkah penting untuk merencanakan pembangunan yang sesuai regulasi.

E-book “Kuasai Koefisien Lantai Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan Lengkap” dan E-book “Panduan Lengkap Koefisien Dasar Bangunan” dirancang untuk membantu Anda:

  • Memahami konsep KDB dan KLB secara praktis.
  • Berlatih dengan soal dan pembahasan untuk meningkatkan keterampilan perhitungan.

🛒 Klik di bawah untuk memulai perjalanan Anda menjadi ahli KDB dan KLB sekarang juga!
👉 Beli E-book KLB 

Beli Sekarang di Penilaian.id

👉 Beli E-book KDB

Pesan Sekarang di Penilaian.id

Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan oleh Asti Widyahari
Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan oleh Asti Widyahari
  1. Zona: R
  2. Sub-Zona : R-2 (Zona Perumahan Kepadatan Tinggi)
  3. KDB :
    • Luas LP (Lahan Pengembangan) lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 60
      • Alternatif 2 : 50
    • Luas LP lebih dari 400 m2:
      • Alternatif 1 : 60
      • Alternatif 2 : 40
  4. KLB :
    • Luas LP lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 0,6
      • Alternatif 2 : 2
    • Luas LP lebih dari 400 m2:
      • Alternatif 1 : 0,6
      • Alternatif 2 : 1,6
  5. KDH :
    • Luas LP lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 20
      • Alternatif 2 : 20
    • Luas LP lebih dari 400 m2:
      • Alternatif 1 : 20
      • Alternatif 2 : 20

Misalnya luas tanah/LP kita adalah 300 m2.

Maka, untuk lokasi itu, merupakan Zona Residential artinya dominan untuk kegiatan perumahan, kemudian lokasi tersebut juga masuk ke sub zona R-2, artinya masuk ke sub zona perumahan kepadatan tinggi. Mengenai kegiatan lainnya, dapat membaca lebih lanjut mengenai ketentuan kegiatan yang diizinkan, bersyarat, dan terbatas di peraturan terkait.

Sebenarnya website tersebut dapat membantu kita untuk menghitung, namun disini saya jelaskan perihal arti dari ketentuan tersebut.

E-Book KLB oleh Asti Widyahari
E-Book KLB oleh Asti Widyahari

Luas tanah = 300 m2, sehingga masuk ke kategori Luas LP lebih dari 240 – 400 m2. Untuk itu kita hitung terlebih dahulu.

  1. KDB :
    • Luas LP (Lahan Pengembangan) lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 60 = 60% x 300 m2 = 180 m2
      • Alternatif 2 : 50 = 50% x 300 m2 = 150 m2
    • Sehingga, luas dasar/tapak bangunan yang dapat dibangun adalah 180 m2 atau 150 m2. Artinya, lantai 1 dari rumah Anda, dapat dibangun seluas 180 m2 atau 150 m2.
    • Jika memilih alternatif 1 untuk KDB, maka untuk KLB dan KDH juga wajib menggunakan alternatif 1.
    • Lebih lanjut/detail mengenai penjelasan terkait KDB dapat dibaca disini.
  2. KLB :
    • Luas LP lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 0,6 = 0,6 x 300 m2 = 180 m2
      • Alternatif 2 : 2    = 2 x 300 m2 = 600 m2
    • Sehingga jika memilih alternatif 1, luas total lantai yang dapat dibangun adalah 180 m2. Karena KDB juga seluas 180 m2, maka ketinggian bangunan yang diperbolehkan untuk dibangun adalah 180 m2 / 180 m2 = 1 Lantai.
    • Jikalau memilih alternatif 2, luas total lantai yang dapat dibangun adalah 600 m2. Karena KDB seluas 150 m2, maka ketinggian bangunan yang diperbolehkan untuk dibangun adalah 600 m2 / 150 m2 = 4 Lantai.
    • Lebih lanjut/detail mengenai penjelasan terkait KLB dapat dibaca disini.
  3. KDH :
    • Luas LP lebih dari 240 – 400 m2:
      • Alternatif 1 : 20 = 20% x 300 m2 = 60 m2
      • Alternatif 2 : 20 = 20% x 300 m2 = 60 m2
    • Untuk alternatif 1 dan 2, sama-sama menghasilkan KDH 60 m2, artinya luas area hijau minimal yang harus disediakan adalah seluas 60 m2. 

Ringkasannya adalah seperti berikut:

  1. Alternatif 1:
    • KDB = 180 m2, lebih luas daripada alternatif 2
    • KLB = 180 m2
    • Ketinggian Bangunan = 1 Lantai
    • KDH = 60 m2
  2. Alternatif 2:
    • KDB = 150 m2
    • KLB = 600 m2, lebih luas daripada alternatif 1
    • Ketinggian Bangunan = 4 Lantai, lebih tinggi dari alternatif 1
    • KDH = 60 m2

Untuk itu, ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Alternatif 1: KDB = 180 m2, lebih luas daripada alternatif 2 KLB = 180 m2 Ketinggian Bangunan = 1 Lantai KDH = 60 m2
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 2

 

 

 

 

 

 

Demikian cara membaca informasi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) beserta ilustrasi! Semoga bermanfaat!

🌟 Jangan Hanya Baca RDTR, Kuasai Perhitungannya!
RDTR adalah alat penting untuk perencanaan properti, tetapi memahami angka seperti KDB dan KLB bisa membingungkan. Jangan khawatir, kami siap membantu dengan panduan lengkap yang dirancang khusus untuk Anda!

💡 Pilih Produk Sesuai Kebutuhan Anda:

E-book “Kuasai Koefisien Lantai Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan Lengkap”
Pelajari semua tentang KLB dengan soal dan latihan nyata.
👉 Beli E-book KLB

Beli Sekarang di Penilaian.id

 

E-book “Panduan Lengkap Koefisien Dasar Bangunan”
Panduan praktis untuk memahami dan menghitung KDB.
👉 Beli E-book KDB

pelajari KDB di Penilaian.id

💥 Pastikan rencana Anda sesuai dengan RDTR dan maksimalkan potensi properti Anda!

Klik sekarang untuk mulai belajar. 😊

E-Book: Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan
E-Book: Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan
E-Book KLB oleh Asti Widyahari
E-Book KLB oleh Asti Widyahari

Salam,

Asti Widyahari

Property Valuer & Advisor

 

Link terkait:

  1. Penjelasan lebih lanjut tentang KDB
  2. Penjelasan lebih lanjut tentang KLB
  3. Website RDTR DKI Jakarta
  4. Telah Terbit! Buku Digital “Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan Level Dasar-Menengah-Lanjutan” klik di sini untuk membeli:
    Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan oleh Asti Widyahari
    Koefisien Dasar Bangunan: 65 Soal dan Pembahasan oleh Asti Widyahari

    Info lebih lanjut:

    Telah Terbit! Buku Digital KLB

    Klik Gambar Berikut untuk Membeli:

    E-Book KLB oleh Asti Widyahari
    E-Book KLB oleh Asti Widyahari

    Sudah baca mengenai KLB? Baca di sini ya:

    Video singkat tentang KDB, KLB, dll di:

    MENGHITUNG KDB, KLB, KDH, & KB – Singkat, Jelas, Padat (SLIDE).

CekNilai.id
CekNilai.id – Ketahui estimasi harga wajar properti maupun nilai properti secara mudah hanya di CekNilai.id

CekNilai.id Sekarang!

 


Penilaian.id oleh Asti Widyahari

Property Valuer & Advisor


asti widyahariAbout Asti Widyahari 

Asti Widyahari is an experienced property valuer and advisor based in Jakarta, Indonesia, with extensive expertise in property valuation and property consultancy. She is the founder of Penilaian.id and CekNilai.id. Asti is also an active speaker at international conferences, promoting the property valuation profession and professional development in the sector.

Tentang Asti Widyahari

Asti Widyahari adalah Penilai dan Advisor Properti berpengalaman yang berbasis di Jakarta, Indonesia, dengan keahlian dalam penilaian properti dan konsultasi properti. Ia adalah pendiri Penilaian.id dan CekNilai.id. Asti juga aktif sebagai pembicara di konferensi internasional, mempromosikan profesi Penilai dan pengembangan profesional di sektor ini.

Contact Asti Widyahari (Managed by Teams)

LEAVE A REPLY