Strategi Menyikapi Hasil Penilaian yang Rendah Ketika Hendak Bertransaksi Properti
Ketika dihadapkan dengan hasil penilaian yang lebih rendah dari harga yang telah disepakati saat hendak bertransaksi properti, penting untuk memiliki strategi untuk menyikapi situasi ini. Situasi ini sering terjadi terutama ketika pembiayaan untuk transaksi properti dilakukan dengan pembiayaan dari lembaga pembiayaan seperti bank atau lainnya.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan berdasarkan pandangan-pandangan yang Penilaian.id himpun dari komunitas LinkedIn dan AI :
- Berikan Bukti yang Kuat untuk Mendukung Kenaikan Nilai
Hasil penilaian yang rendah tidak selalu mencerminkan nilai pasar sebenarnya dari properti, jika tersedia data yang menunjukkan lain. Seperti yang dikatakan oleh Nick Conteduca, seorang penilai bersertifikat, penting untuk tidak langsung menganggap taksiran sebagai “rendah” hanya karena berada di bawah harga yang telah disepakati.
Sebagai gantinya, kumpulkan bukti penjualan rumah serupa di area tersebut yang memiliki harga lebih tinggi. Cari properti yang secara lokasi, ukuran, dan fitur mirip dengan properti yang sedang dinilai, dan yang telah terjual dengan harga lebih tinggi. Menyajikan data ini kepada Penilai dapat membantu membenarkan nilai yang lebih tinggi.
- Negosiasi dengan Penjual
Negosiasi memainkan peran kunci dalam menjembatani perbedaan atau selisih antara hasil penilaian yang rendah dengan harga yang telah dinegosiasikan. Asti Widyahari, seorang Penilai dan Advisor Properti di Indonesia, menyarankan untuk membuat penawaran baru yang sesuai dengan hasil penilaian.
Penjual mungkin bersedia menurunkan harga agar sesuai dengan hasil penilaian, terutama jika pihak penjual sangat termotivasi untuk menjual. Jika penjual bersikeras pada harga awal, pertimbangkan untuk meningkatkan uang muka untuk menutupi selisihnya.
Antonya Windham, seorang agen real estat, menekankan pentingnya negosiasi untuk menghindari pembatalan kesepakatan, terutama terhadap pembeli. Jika penilaian kedua tidak menjadi opsi, bekerja sama dengan pembeli untuk menemukan jalan tengah seringkali merupakan pendekatan terbaik untuk menjaga agar kesepakatan tetap berjalan.
- Evaluasi Ulang Keputusan Pembelian
Jika kesenjangan nominal antara hasil penilaian dan harga yang dinegosiasikan terlalu besar untuk dijembatani, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi ulang keputusan untuk membeli. Seperti yang disarankan oleh Asti Widyahari, jika tidak dapat menutupi selisihnya dan penjual tidak mau menurunkan harga, mungkin lebih bijak untuk mencari properti lain yang sesuai dengan anggaran dan sejalan dengan hasil penilaian nantinya. Langkah ini dapat dilakukan untuk memastikan bahwa keputusan finansial yang dibuat adalah bijak tanpa terlalu membebani.
- Jelajahi Opsi Pembiayaan Tambahan
Ketika kesenjangan tetap ada, menjelajahi opsi pembiayaan tambahan bisa menjadi solusi. Beberapa pembeli memilih untuk meningkatkan uang muka mereka guna menutupi selisihnya. Yang lain mungkin mencari produk pinjaman alternatif yang memungkinkan rasio pinjaman terhadap nilai yang lebih tinggi.
- Bekerja Proaktif dengan Penilai
Bekerja secara proaktif dengan Penilai juga dapat mencegah masalah penilaian yang rendah. Jennifer Martire Baukol, seorang agen real estat berlisensi, menyarankan untuk memiliki strategi sebelum penilaian dilakukan, seperti menyediakan pembanding tambahan. Pendekatan proaktif ini dapat membuat perbedaan besar dalam memastikan penjualan yang sukses.
Jayson Ang, seorang agen real estat berlisensi, lebih lanjut merekomendasikan untuk mengumpulkan bukti penjualan yang lebih tinggi dan menyajikannya kepada Penilai secara jelas dan profesional. Melibatkan diri dalam dialog konstruktif dengan Penilai dapat menghasilkan penilaian yang lebih akurat dan membangun hubungan baik.
Demikian “Strategi Menyikapi Hasil Penilaian yang Rendah Ketika Hendak Bertransaksi Properti” dibuat.
Semoga bermanfaat!
Salam,
Properti Valuer & Advisor
Artikel terkait: