Ada beberapa alasan gagal deal transaksi properti yang kerap dialami. Gagal ataupun deal dalam transaksi properti bisa bermula dari persiapan kita yang kurang, atau malah karena partner transaksi yang terlibat kurang kompeten. Untuk itu pentingnya mengikuti aturan main jika hendak deal dalam transaksi properti.
- Penetapan Harga Properti Tanpa Mempertimbangkan Harga Pajak.
Ini mau mencari untung dengan menetapkan harga properti yang tidak memikirkan harga pajak. Misalnya saja Anda menjual rumah berada di kawasan pinggiran kota dan harganya mahal, pembeli akan mencari rumah yang lebih murah beserta pajak tahunannya. Oleh karena itu, pastikan untuk cek nilai dulu sebelum transaksi properti di CekNilai.id. Sekarang dapat menggunakan layanan Express untuk membantu penjual dan pembeli mengetahui harga wajar transaksi properti.
- Lokasi properti tidak Terdukung Fasilitas Umum.
Salah satu alasan gagal deal transaksi properti yang berikutnya adalah, menjual properti seperti rumah yang tidak terjangkau fasilitas umum, sehingga calon pembeli membatalkan deal transaksi.
- Menjual Properti Dengan Kondisi yang Berbalik dengan Iklan.
Jika Anda diposisikan sebagi seorang customer yang sedang mencari hunian. Setelah melihat iklan dalam sebuah situs penjualan properti dan Anda tertarik. Apalagi di iklan tertulis jelas beberapa fasilitas tambahan yang nampak menggiurkan.
Ketika Anda survei langsung ke lokasi guna memastikan kebenaran iklan tersebut, nyatanya kondisi hunian tersebut jauh dari apa yang Anda bayangkan. Otomatis Anda akan mengurungkan niat Anda untuk melanjutkan transaksi.
- Menjalin kerjasama dengan Agen yang Tidak Kredibel
Hal berikutnya alasan gagal deal transaksi properti adalah, meliputi lawan main yang kurang bisa dipercaya. Adapun faktor umumnya bisa karena kelengkapan berkas yang kurang memadai, juga kondisi properti tidak sesuai yang dalam iklan.
Demikian artikel mengenai alasan gagal deal transaksi properti yang perlu Anda ketahui. Meski sedikit yang bisa saya sampaikan namun semoga bisa menjadi pelajaran bagi Anda dalam memilah transaksi yang aman untuk ke depannya.
