Memahami Beta
Dalam bahasa daerah Maluku, “Beta” artinya “saya”. Tetapi dalam bahasa investasi, “Beta” memiliki pengertian lain.
Beta adalah salah satu unsur yang diperlukan dalam penghitungan biaya modal ekuitas (cost of equity). Beta adalah ukuran sensitivitas atau risiko sistematis dari saham suatu perusahaan atau usaha dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.
Dalam teori, besaran angka beta adalah indikator sejauh mana harga saham perusahaan atau suatu usaha cenderung bergerak relatif terhadap perubahan harga pasar, sebagaimana penjelasan berikut ini:
- Beta > 1 :
- Menunjukkan bahwa saham lebih volatil (lebih berisiko) dibandingkan dengan pasar. Jika pasar naik 1%, harga saham perusahaan dengan beta lebih dari 1 cenderung naik lebih dari 1%, dan sebaliknya.
- Beta < 1 :
- Menunjukkan bahwa saham kurang volatil dibandingkan dengan pasar. Jika pasar naik 1%, harga saham perusahaan dengan beta kurang dari 1 cenderung naik kurang dari 1%, dan sebaliknya.
- Beta = 1 :
- Menunjukkan bahwa saham bergerak sejalan dengan pasar. Jika pasar naik atau turun 1%, harga saham juga akan naik atau turun sebesar 1%.
- Beta negatif :
- Ini jarang terjadi, tetapi menunjukkan bahwa saham bergerak dalam arah yang berlawanan dengan pasar.
Beta mencerminkan risiko sistematis, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi karena berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh pasar, seperti perubahan ekonomi, suku bunga, atau krisis finansial.
Secara umum terdapat dua macam beta yang dikenal, khususnya ketika digunakan dalam penilaian ketika proses menghitung cost of equity, yaitu betakarotin dan betahlamalama…, eh maaf maksudnya “unlevered beta” dan “levered beta”.
Dalam hal ini:
- Unlevered beta (atau dikenal juga dengan asset beta)
Mengukur risiko sistematis dari aset perusahaan tanpa mempertimbangkan struktur modalnya (tanpa memperhitungkan utang). Unlevered beta hanya mencerminkan risiko operasional bisnis perusahaan yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi (risiko pasar).
- Levered beta (atau dikenal juga dengan equity beta)
Mengukur risiko sistematis dari saham perusahaan dengan memperhitungkan struktur modal perusahaan, termasuk utang. Beta jenis ini Ini mencerminkan risiko yang ditanggung oleh pemegang saham, termasuk dampak dari leverage keuangan. Ketika perusahaan menggunakan utang, risiko ekuitas (risiko bagi pemegang saham) meningkat karena adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang yang harus dipenuhi.
Contoh Penggunaan:
- Unlevered beta digunakan oleh investor dan analis untuk mengevaluasi risiko inherent dari operasi bisnis tanpa memperhatikan bagaimana bisnis tersebut didanai.
- Levered beta digunakan dalam model seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk menghitung cost of equity, yang mencerminkan risiko ekuitas setelah mempertimbangkan leverage.
Dalam praktek penilaian, untuk menghitung cost of equity yang digunakan adalah levered beta, dimana data unlevered beta yang diperoleh, kemudian di “re-levered” terhadap struktur modal modal perusahaan atau objek penilaian.
Salam,
Properti Valuer & Consultant
Artikel terkait:
- Memahami Biaya Modal (Cost of Equity)
- Contoh Memahami Biaya Modal (Cost of Equity)
- Risk Free Rate (Rf), Tingkat Bunga Bebas Risiko
- Memahami Beta
- Mengenal Risiko Sistematis